Rabu, 28 September 2011

Es Krim Kesukaan Kuu..........!!!!

Es Krim? Siapa Takut!
Dingin plus nyegerin, siapa yang bisa nolak! Sayang kita sering dilarang makan es krim, gara – gara berbagai alasan. Padahal buat kita, makanan yang di nobatkan sebagai The Great American Dessert ini, udah nama mendunia. Sesuai namanya, bahan baku utamanya krim, yang berarti kepala susu  ini malah bisa jadi pilihan sumber gizi yang lezat. Penasaran kan?  Yuk...!
Hmmm  siapa sih yang gak per nah ngerasain es krim? Dari namanya aja udah kebayang sejuta kelezatannya. Kamu pernah gak, ngersa terhipnotis ngeliat semangkuk es krim di depan kamu? Kayaknya tu es krim ngomong sama kita “tolong makan aku! Pliss”
Saya akan ngasi tau 8 alesan kenapa es krim baik buat kesehatan.
1.       Bisa jaga kesehatan jantung
Es krim yang kaya unsur flavonoid berhubungan erat sama rendahnya angka kematian yang di sebabkan penyakit jantung korone. Di duga, kandungan flavonoid di susu, justru ngejaga kesehatan jantung, soalnya bisa menghambat oksidasi

2.       Ngerangsang sistem kekebalan tubuh
Kalo memproduksi banyak sitokin (protein yang diproduksi sebagai bagian dari sistem imun tubuh), jadi es krim malahan bisa bermanfaat buat merangsang sistem kekebalan tubuh kita.

3.       Nurunin resiko terkena kanker payudara
Menurut penelitian  di Institute of Community Medicine, Uneversitas Tromso, Norwegia, dalam International Journal of Cancer, kalau kita mengkonsumsi 3 gelas atau lebih susu tiap hari bisa menurunkan resiko kanker payudara pada wanita yang pramenopause.

4.       Bikin perasaan nyaman
Lewat penelitian Institut Psikiatri London, Inggris, beberapa  sukarelawan  mengaku merasa lebih nyaman sehabis makan es krim. Ternyata eskrim memberi dampak positif di bagian orbitofrontal cortex, yakni bagian depan otak yang menganalisis berbagai hal.

5.       Bikin tulang kuat
Kandungan kalsium di es krim bermanfaat banget buat menjaga kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker serta hipertensi dan pastinya bisa mencegah penuaan dini loch......!!!!

6.       Gak bikin gemuk
Ice cream memang mengandung lemak, terutama lemak jenuh. Hal itu menyebabkan banyak orang menghindari ice cream karena takut gemuk. Padahal, kontribusi energi ice cream per takaran saji (satu cangkir) hanya sekitar 10% dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15% dari total kebutuhan lemak perhari. Jumlah tersebut termasuk kecil, sehingga kurang pas jika ice cream dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.

7.       Gak bikin pilek
Ice cream bukan penyebab batuk pilek. Sebab, ketika masuk ke mulut, ice cream dengan segera akan meleleh. Pelelehan ice cream dengan cepat dipacu oleh pengaruh suhu tubuh, sehingga saat ice cream masuk ke kerongkongan suhunya sudah tidak sedingin air es.

8.       Anti  tumor dan HIV
25%-30% kandungan ice cream adalah susu. Susu tersusun dari Laktoferin, yang memiliki peran sebagai zat pertahanan tubuh non-spesifik terhadap patogen. Laktoferin juga memiliki aktivitas Antiviral, terutama terhadap cytomegalovirus, influenza, dan HIV.Manis, lezat, bergizi tinggi pula


                sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2010/04
            source: http://www.uniktapifakta.com

Senin, 26 September 2011

Kanker Payudara dan Cara Pengobatannya

Apakah kanker payudara itu????
cara mengobatinnya bagai mana ya???
marikita cari tau...


Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara. Hal ini terutama menyerang wanita, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada pria.


Kanker payudara (karsinoma payudara) adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi pada kaum pria, hanya kasusnya sangat jarang. Frekuensi kasus penyakit ini relatif tinggi di negara maju dan merupakan yang terbanyak diderita dari jenis kanker lainnya. Sedangkan di indonesia, menempati peringkat kedua setelah kanker serviks. Bagian payudara yang sering diserang adalah payudara bagian kiri atas (dekat lengan).

Gejala-gejala kanker payudara

Ada beberapa gejala kanker payudara yang dapat dilihat. Berikut adalah gejala-gejala yang dimaksud:

   1. Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba.
   2. Perubahan bentuk dan ukuran payudara.
   3. Adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh.
   4. Adanya cairan (darah atau nanah-berwarna kuning sampai kehijauan) yang keluar dari puting susu.
   5. Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam (retraksi).
   6. Adanya kerutan-kerutan (seperti jeruk purut) pada kulit payudara.
   7. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.

Segera periksakan payudara Anda ke dokter bila timbul gejala-gejala yang telah disebutkan, agar bisa segera ditangani dengan baik.
Pilihan pengobatan kanker payudara

Pengobatan kanker payudara dapat dilakukan secara medis atau secara alami. Pengobatan medis terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, kemoterapi dan obat penghambat hormon. Terapi penyinaran digunakan untuk membunuh sel-sel kanker pada daerah yang terkena.

Kemoterapi (kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya) dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh. Tetapi hal tersebut dapat menimbulkan banyak efek samping negatif pada tubuh. Misalnya, kemoterapi menimbulkan efek samping berupa rentan terhadap serangan infeksi, mudah lelah, mual, rambut rontok, masalah perdarahan seperti mimisan, dan banyak efek samping lainnya.

Pada terapi hormon terdapat beberapa golongan obat yang digunakan sebagai obat kanker  antara lain adalah golongan antiestrogen yang salah satu obatnya adalah Tamoksifen. Efek samping yang ditimbulkan antara lain rasa panas dan kemerahan pada wajah, gangguan saluran pencernaan, leukopenia & trombositopenia ringan, perdarahan vagina, gatal-gatal pada vulva/pukas (alat kelamin luar perempuan), dan ruam kulit.

Karena itu, Anda juga dapat mempertimbangkan pengobatan kanker payudara secara alami. Salah satu obat kanker alami yang dapat Anda yakini khasiatnya adalah Sarang Semut (Myrmecodia pendas) yang berasal dari belantara hutan Papua. Kemampuan Sarang Semut secara empiris sebagai obat kanker payudara tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, diantaranya:

   1. Inaktivasi karsinogen
      − Menonaktifkan zat aktif yang menjadi penyebab kanker.
   2. Antiproliferasi
      − Menghambat proses perbanyakan sel abnormal pada kanker.
   3. Penghambatan siklus sel
      − Pada kanker, terjadi kegagalan pengendalian dalam  siklus pembelahan sel. Dimana sel mengalami pembelahan secara cepat dan terus menerus. Flavonoid bekerja dengan menghambat siklus pembelahan sel yang abnormal (kanker) tersebut.
   4. Induksi apoptosis dan diferensiasi
      − Merangsang proses bunuh diri sel kanker.
   5. Inhibisi angiogenesis
      − Menghambat pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker yang berperan dalam menyediakan makanan/nutrisi bagi perkembangan sel kanker. Jika sel kanker tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sel kanker akan mati.
   6. Pembalikan resistensi multi-obat
      − Flavonoid membantu tubuh terhindar dari resistensi/kebal terhadap obat-obat yang dikonsumsi.

Selain itu, Sarang Semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, Guru Besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol dari Sarang Semut cukup tinggi. Tokoferol berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker, zat ini menangkal serangan radikal bebas dengan cara antidegeneratif. Senyawa yang kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai antipenuaan. "Bila kita mengonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, tokoferol akan mengatasinya", ujar dokter ahli nutrisi, Ahmad Sulaeman PhD.

Kabar baik tentang keampuhan Sarang Semut dalam membantu mengobati kanker rupanya tidak hanya datang dari tempat asalnya, Papua, tapi juga dari seluruh Indonesia, dan telah banyak dipublikasikan di berbagai media cetak dan elektronik. Berikut adalah kesaksian salah seorang ibu, Meyti Ngantun yang telah memanfaatkan Sarang Semut untuk pengobatan kanker payudara dan telah merasakan khasiatnya.


Payudara wanita terdiri dari kelenjar yang membuat air susu ibu (disebut lobulus), saluran kecil yang membawa susu dari lobulus ke puting (disebut duktus), lemak dan jaringan ikatnya, pembuluh darah, dan kelenjar getah bening. Sebagian besar kanker payudara bermula pada sel-sel yang melapisi duktus (kanker duktal), beberapa bermula di lobulus (kanker lobular), dan sebagian kecil bermula di jaringan lain.

Sistem Getah Bening

Sistem getah bening adalah salah satu cara utama kanker payudara menyebar. Sel-sel kanker payudara dapat memasuki pembuluh limfe dan mulai tumbuh di kelenjar getah bening. Jika sel-sel kanker payudara telah mencapai pembuluh getah bening di ketiak (node axilaris), tandanya adalah pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak. Bila ini terjadi maka kemungkinan besar sel-sel kanker juga masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi opsi pengobatan kanker dari dokter Anda.

Benjolan Payudara Bukan Kanker

Kebanyakan benjolan yang terjadi pada payudara adalah bukan kanker. Namun demikian, beberapa perlu diteliti dibawah mikroskop untuk memastikan mereka bukan kanker.

Perubahan Fibrokistik

Kebanyakan benjolan di payudara ternyata hanyalah perubahan fibrokistik. Istilah fibrokistik mengacu pada fibro dan kista. Fibrosis adalah pembentukan jaringan parut, sedangkan kista adalah kantung berisi cairan. Perubahan fibrokistik dapat menyebabkan payudara bengkak dan nyeri. Seringkali terjadi sebelum periode menstruasi dimulai. Payudara dapat terasa kenyal dan kadang keluar cairan bening/susu dari puting.

Jenis-jenis Kanker Payudara

Ada banyak jenis kanker payudara, namun beberapa di antaranya sangat langka. Kadang suatu tumor payudara tunggal dapat merupakan perpaduan dari jenis dibawah ini atau campuran antara kanker invasif dan in situ.

Duktal Karsinoma in situ (DCIS): ini adalah tipe kanker payudara non-invasif paling umum. DCIS berarti sel-sel kanker berada di dalam duktus dan belum menyebar keluar dinding duktus ke jaringan payudara disekitarnya.

Sekitar 1 dari 5 kasus baru kanker payudara adalah DCIS. Hampir semua wanita dengan kanker pada tahap awal ini dapat disembuhkan. Sebuah mamografi seringkali adalah cara terbaik untuk deteksi dini DCIS.

Ketika terdiagnosa DCIS, ahli patologi biasanya akan mencari area dari sel-sel kanker yang telah mati, disebut nekrosis tumor dalam sample jaringan. Bila nekrosis ditemukan, maka tumor agaknya lebih bersifat agresif. Istilah comedocarsinoma kadang digunakan untuk menjelaskan DCIS dengan nekrosis.

Lobular karsinoma in situ (LCIS): Meskipun sebenarnya ini bukan kanker, tetapi LCIS kadang digolongkan sebagai tipe kanker payudara non-invasif. Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang melewati dinding lobulus.

Kebanyakan ahli kanker berpendapat bahwa LCIS sendiri sering tidak menjadi kanker invasive, tetapi wanita dengan kondisi ini memiliki resiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi kanker payudara invasive pada payudara yang sama atau berbeda. Untuk itu, mamografi rutin sangat disarankan. Invasif (atau infiltrating) Duktal Karsinoma (IDC): Ini adalah kanker payudara paling umum dijumpai. Bermula dari duktus, menerobos dinding duktus, dan berkembang ke dalam jaringan lemak payudara. Pada titik ini, itu mungkin menyebar (bermetastasis) ke organ tubuh lainnya melalui sistem getah bening dan aliran darah. Sekitar 8 dari 10 kanker payudara invasive adalah jenis ini. Invasif (infiltrating) Lobular Karsinoma (ILC): kanker ini dimulai dalam lobulus. Seperti IDC, ia dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh. Sekitar 1 dari 10 kanker payudara invasif adalah dari jenis ini. ILC lebih sulit terdeteksi melalui mammogram daripada IDC.

Jenis-jenis Kanker Payudara yang Jarang Terjadi

Kanker Payudara Terinflamasi (IBC): Jenis kanker payudara invasif yang jarang terjadi ini, statistiknya adalah sekitar 1-3% dari semua kasus kanker payudara. Biasanya tidak terjadi benjolan tunggal atau tumor. Sebaliknya, IBC membuat kulit payudara terlihat merah dan terasa hangat. Hal ini juga membuat kulit payudara tampak tebal dan mengerut, seperti kulit jeruk. Dokter biasanya baru mengetahui bahwa perubahan ini bukan disebabkan oleh inflamasi/peradangan atau infeksi, tetapi karena sel-sel kanker telah memblokir pembuluh getah bening di kulit. Payudara yang terkena biasanya lebih besar, kenyal, lembek atau gatal. Pada tahap awal, jenis kanker ini kadang salah diartikan sebagai infeksi payudara (mastitis) dan diobati dengan antibiotic. Bila tidak juga membaik, biasanya dokter akan menyarankan biopsy. Karena tidak terjadi benjolan, jenis ini biasanya tidak terdeteksi saat mammogram. Jenis kanker ini biasanya cenderung menyebar dan kelihatannya lebih buruk daripada tipe IBC ataupun ILC.

Penyakit Paget pada Puting: Jenis kanker payudara ini dimulai pada duktus dan menyebar ke kulit puting dan kemudian ke areola (lingkaran gelap di sekeliling putting). Jenis ini jarang terjadi (hanya sekitar 1% dari semua kasus kanker payudara). Tandanya adalah kulit puting dan areola pecah-pecah, bersisik, dan merah, dengan adanya area berdarah. Pasien biasanya melihat adanya area yang seperti terbakar atau gatal.

Penyakit Paget seringkali diasosiasikan dengan DCIS, atau lebih sering IDC. Pengobatannya seringkali memerlukan mastektomi. Jika DCIS hanya ditemukan (tanpa kanker invasif), ketika payudara diangkat, harapan sembuhnya sangat baik.

www.cancer.org
http://www.rahasiapayudara.com/artikel/2009/04/05/lima-langkah-periksa-payudara-sendiri-sadari.html
http://kankerpayudara.wordpress.com/